Suku empon-empon
diperkirakan punya 50 genus dan lebih dari 1000 spesies tetapi hanya baru belasan
rimpang dimanfaatkan secara optimal.
Empon-empon (dlam bahasa jawa) dikenal juga jenis tanaman obat keluarga
(TOGA), dalam taksonomi/pengklasifikasian tumbuhan masuk ke dalam suku Zingiberaceae. Tanaman ini diperkirakan
memiliki 50 genus dan lebih dari 1000 spesies. Dari 1000 spesies yang ada, baru
belasan rimpang yang dimanfaatkan secara optimal sebagai tanaman obat, bumbu dapur, kosmestik, dan asesori upacara adat.
Sementara sisanya masih belum tereksplor secara maksimal, padahal secara
fitokimia, suku empon-emponan memiliki punya kesamaan yang bermanfaat sebagai
obat herbal.
Di pasar tradisional banyak menawarkan atau lapak yang menjual aneka
tanaman yang kita kenal empon empon ini berkisar 13 jenis tanaman (spesies). Jumlah
ini terhitung sangat sedikit. Untuk itu perlu dijaga kelestariannya agar
keberadaanya tidak punah.
Upaya Konservasi sangat dibutuhkan untuk menghindari kepunahan mengingat
beragam manfaat yang dikandung bagi kesehatan tubuh kita. Selain itu
pemberdayaannya juga mendatangkan keuntungan ekonomis sebagai alternatif sumber
pendapatan keluarga . berikut ini akan kita bahas 13 jenis tanaman empon empon
/tanaman Toga yaitu :
1. Temu Lawak (Curcuma xanthorrizha).
Warna rimpang Temu Lawak adalah orange, namun agak tua dibanding kunyit.
Temu Lawak merupakan tanaman endemik asli Indonesia. Jika orang mendengar Temu
Lawak, maka yang terbayang adalah khasiatnya untuk menambah nafsu makan pada
anak-anak.
Keberadaan rimpang ini cukup melimpah di pasaran. Warga sudah terlanjur
mempercayai akan khasiat yang didapat dari mengkonsumsi Temu Lawak. Manfaat
yang dapat diperoleh dari temu lawak adalah menambah
nafsu makan, mengobati gangguan pencernaan, mengatasi kram perut saat haid,
mengatasi masuk angin, membantu pengobatan kanker, mengatasi masalah usus
besar, memengaruhi metabolisme lemak, mengatasi radang sendi, mengeluarkan
toksin tubuh, mengatasi demam, meningkatkan fungsi ginjal, meningkatkan stamina
(Anonim, 2019).
2. Kunyit (Curcuma longa).
Warna rimpangnya orange. Temu ini mungkin paling mudah ditemui dibandingkan
empon-empon jenis lain. Hal ini disebabkan kunyit memiliki banyak khasiat
sebagai obat dan bumbu dapur seperti memasak ikan untuk menghilangkan bau amis
dll. Kunyit juga sering kali dipakai untuk asesori upacara adat pada masyarakat
Jawa.
Secara kesehatan kunyit telah diakui membawa banyak asas manfaat pada
tubuh. Untuk itu beberapa literatur ilmiah menyarankan untuk dijadikan tanaman
wajib untuk mengisi kebut tanaman obat keluarga. Khasiat yang dapat diperoleh
di antaranya ramuan anti peradangan
tubuh, mengobati asam lambung, mengurangi produksi gas pada pencernaan,
meredakan sakit perut akibat irritable bowel syndrom, mengurangi mual, dan
meredakan diare (Joseph, 2017).
3. Temu Putih (Curcuma zedoaria).
Gambar: Habitat dan Rimpang Temu Putih
Sering kali temu putih dipertukarkan namanya dengan kunir putih (kunyit
putih). Sebenarnya berbeda karena dari dua spesies karena istilah dianggap
dianggap sama. Padahal keduanya sangat berbeda. Temu putih dari marga Curcuma,
sedangkan kunir putih dari marga Kaempferia. Rasa temu putih sangat pahit,
sedangkan kunir putih tidak terlalu pahit.
Temu putih dijual di pasaran karena dipercaya sebagai obat kanker.
Namun sebenarnya tidak hanya itu, banyak manfaat yang diperoleh dari temu
putih, di antaranya kandungan curcumol dan curdione berfungsi untuk antikanker, untuk mengurangi nyeri pada saat
haid, dapat mengobati kanker seperti kanker serviks, mengobati kista, mengatasi
diare, mengatasi masalah lambung, dan mengatasi sakit perut (Anonim, 2016).
4. Temu Ireng (Curucma aeruginosa).
Gambar: Habitat dan Rimpang Temu
Temu ireng atau temu hitam karena warna rimpang bagian dalamnya berwarna
biru kehitam-kehitaman. Daunnya mirip temu putih dan temu lawak karena
sama-sama mempunyai semburat ungu pada mid-rib (ibu tangkai daun).
Temu ireng dipakai masyarakat sebagai obat jamu cekok (Limananti &
Triratnawati, 2003). Selain itu juga terkenal untuk mengobati penyakit batuk.
Manfaat lain misalnya menambah nafsu
makan, mengatasi penyakit kulit, menyuburkan kandungan, mengatasi nyeri saat
haid, pembersih darah paska melahirkan, meredakan batuk dan sesak nafas,
menghilangkan racun dalam tubuh, mengobati cacingan, penambah darah, dan
mengatasi gangguan wasir (Ana, 2015).
5. Temu kunci (Boesenbergia rotunda).
Temu kunci bentuknya memang seperti kunci. Kalau
rimpang lain bentuknya kerucut, temu kunci memiliki bentuk silinder kecil-kecil
layaknya kunci. Baunya harum, dipakai untuk pelengkap ibu-ibu di dapur dalam
memasak sayur bayam.
Rimpang dan Habitat Temu Kunci |
Sayur bayam yang ditambahkan kunci lebih beraroma harum dan terasa lebih
hangat. Manfaat yang diperoleh dari temu kunci selain bumbu dapur adalah
mengatasi gangguan pencernaan, mencegah gigi berlubang, mencegah maag, dan
meningkatkan gairah seks (Setiaputri, 2018).
6. Temu mangga (Curcuma mangga).
Tanaman ini asli Malaysia. Disebut temu mangga karena aroma daging
rimpangnya seperti mangga Kueni, harum dan tidak pahit. Orang Sunda
memanfaatkan temu mangga sebagai lalapan.Kandungan Curcuminoid pada temu mangga yaitu sebesar 0.18-0.47% dideteksi
menggunakan metode HPLC deteksi photodiode array (Bos et al., 2007).
Beberapa manfaat temu mangga sebagai obat tradisional di antaranya sebagai obat
maag, mengatasi diare, penghilang nyeri saat haid dan keputihan, mengobati
jerawat dan bisul, untuk mengecilkan rahim, dan penambah nafsu makan (CCRC,
2019)